Postingan

Menampilkan postingan dengan label Aksara Pasangan

Latihan Menulis Aksara Jawa (Bag.5) - Menggunakan Aksara Pasangan Wutuh

Gambar
Pada bagian-bagian sebelumnya, Jawalogger sudah membahas tuntas tentang penggunaan sandhangan dalam penulisan aksara Jawa . Sekarang, kita akan memulai pembahasan mengenai penggunaan aksara pasangan yang akan terbagi dalam beberapa bagian. Kita akan mulai dengan aksara pasangan wutuh. Aksara pasangan wutuh berarti aksara pasangan yang bentuk penulisannya sama dengan aksara nglegena / aksara asalnya. Ada empat macam aksara pasangan wutuh yaitu "Ra", "Ya", "Ga", dan "Nga" . Berikut ini contoh kata-kata yang menggunakan aksara pasangan wutuh yang bisa Anda tiru dengan menuliskannya di atas kertas. 1. Becik Rahayu Pada kata Becik Rahayu, aksara pasangan "Ra" ditempatkan di bawah aksara "Ka" karena aksara "Ka" merupakan konsonan mati. 2. Mangan Rujak Di sini, aksara pasangan "Ra" yang diberi sandhangan suku ditempatkan di bawah aksara "Na". 3. Mas Yoga Kata Mas Y

Macam-Macam Aksara Pasangan Dalam Penulisan Jawa (3)

Gambar
Sugêng rawuh para sêdulûr, Piye kabare? Ini masih lanjutan dari seri aksara pasangan dalam penulisan Jawa. Sebelumnya, Jawalogger sudah membagikan aksara pasangan wutuh dan tugelan. Sekarang, Anda akan segera mengetahui tentang aksara-aksara pasangan yang memiliki bentuk sendiri. Ada sepuluh macam aksara ada di dalamnya. 1. Aksara pasangan Dha . Contoh : tindak dhatêng pasar (pergi ke pasar) 2. Aksara pasangan Ba . Contoh : tumbas bakwan (beli bakwan) 3. Aksara pasangan Tha . Contoh : wis thukûl (sudah tumbuh) 4. Aksara pasangan Wa . Contoh : kêmis wage (kamis wage) 5. Aksara pasangan Na . Contoh : wis niyat (sudah niat) 6. Aksara pasangan Nya . Contoh : wis nyoba (sudah mencoba) 7. Aksara pasangan Ca . Contoh : wis cukûp (sudah cukup) 8. Aksara pasangan Da . Contoh : kulôn dalan (barat jalan) 9. Aksara pasangan Ja . Contoh : tumbas jamu (beli jamu) 10. Aksara pasangan Ma . Contoh : wis mandhêg (sudah berhenti) *Cathetan: A

Jenis-Jenis Aksara Pasangan Tugelan Dalam Penulisan Bahasa Jawa (2)

Gambar
Sugêng rawuh para sêdulûr, Piye kabare? Ini adalah lanjutan dari seri aksara pasangan tugelan dalam penulisan Bahasa Jawa. Sebelumnya, pada bagian pertama saya sudah membahas tentang jenis-jenis aksara pasangan tugêlan yang terletak di belakang aksara sebelumnya . Pada postingan ini, saya akan membagikan jenis-jenis aksara pasangan tugêlan yang terletak di bawah aksara sebelumnya. Ada 3 aksara pasangan tugêlan yang diletakkan di bawah aksara sebelumnya yaitu : 1. Aksara pasangan tugêlan  "ka" seperti pada "etan kali" (timur sungai). 2. Aksara pasangan tugêlan  "ta" seperti pada "mangan tahu" (makan tahu). 3. Aksara pasangan tugêlan  "la" seperti pada "pat likur" (dua puluh empat). Namun, jika aksara-aksara pasangan di atas mendapatkan sandhangan suku maupun wyanjana (cakra, keret, pengkal) maka harus ditulis utuh. Contoh : 1. Aksara pasangan "ka" seperti pada "etan

Aksara Pasangan Tugelan Dalam Penulisan Bahasa Jawa (1)

Gambar
Sugêng rawuh para sêdulûr, Piye kabare? Tulisan ini merupakan lanjutan dari seri aksara pasangan dalam penulisan aksara Jawa. Sebelumnya, saya sudah membahas tentang aksara pasangan wutuh. Masih ada lagi aksara pasangan lainnya yaitu pasangan tugelan. Apa itu? Aksara pasangan tugêlan merupakan potongan dari aksara nglêgêna (wutuh). 1. Ada yang terletak di belakang aksara yang diberi pasangan. 2. Ada juga yang terletak di bawah aksara yang diberi pasangan. Sekarang kita awali dengan pasangan tugêlan nomor satu yang terdiri dari tiga (3) aksara yaitu : 1. Aksara "Ha" seperti pada "Panas Hawane" 2. Aksara "Pa" seperti pada "Mangan Pêlêm" 3. Aksara "Sa" seperti pada "Pakan Sapi" Pada postingan selanjutnya, masih akan dilanjutkan pembahasan mengenai aksara pasangan tugêlan yang terletak di bawah aksara nglêgêna . Maturnuwun :)

Aksara Pasangan Wutuh Dalam Tulisan Bahasa Jawa

Gambar
Sugêng rawuh para sêdulûr, Piye kabare? Setelah Anda mengetahui tentang sandhangan dalam penulisan aksara Jawa, sekarang saya akan membahas tentang aksara pasangan. Dalam penulisan aksara Jawa tidak dikenal spasi sehingga saat menulis sebuah kalimat mau tidak mau harus disambung. Dan, aksara pasangan menjadi penting peranannya dalam membuat sebuah kalimat bisa dibaca dengan baik dan benar. Aksara pasangan berfungsi untuk menghubungkan suku kata mati (berakhiran huruf konsonan) dengan suku kata berikutnya (yang berawalan huruf konsonan) kecuali suku-suku kata yang mendapatkan sandhangan panyigêg wanda seperti -h (wignyan), -r (layar), dan -ng (c ê cak) . Masing-masing aksara mempunyai aksara pasangan sendiri ada yang peletakannya di bawah aksara atau disambung. Ada yang bentuknya sama persis dengan aksara asalnya (wutûh), berupa potongan dari aksara asli (tugêlan), atau memiliki bentuk sendiri yang sama sekali berbeda dari aksara asalnya. Halaman ini khusus