Home » Bahasa Jawa » Teknologi » Review aplikasi Nulis Aksara Jawa di smartphone Android, lumayan tapi...

Review aplikasi Nulis Aksara Jawa di smartphone Android, lumayan tapi...

Pada postingan sebelumnya saya membahas dua aplikasi Android untuk menulis aksara Jawa. Kedua aplikasi tersebut menurut saya merupakan Nyang terbaik. Meskipun ada kekurangan di sana-sini, tapi cukup lumayanlah untuk belajar atau mengasah kemampuan menulis aksara Jawa.

Nah, kali ini saya ingin khusus membahas aplikasi Nulis Aksara Jawa. Terus terang saya sampai saat ini masih menggunakannya untuk menulis aksara Jawa selain dari komputer atau laptop. Boleh dibilang, saya cukup bisa mengandalkan aplikasi ini.

Oleh karena itu, saya ingin memberikan ulasan sedikit setelah beberapa kali pemakaian Nulis Aksara Jawa.

Pertama, saya akan membahas kekurangannya terlebih dahulu. Saya menyukai kejujuran pembuat aplikasi ini. Mereka dengan terus terang memberitahukan bahwa aplikasi ini masih ada beberapa kekurangan. Mereka menuliskannya pada halaman konversi.
Ya, menurut saya pada halaman konversi terdapat beberapa kekurangan sehingga ada ketidakcocokan antara tulisan Latin dengan hasil dalam aksara Jawa.

Misalnya, ketika menuliskan "iwak lélé", saya tidak memperoleh hasil memuaskan. Alih-alih muncul dengan sandhangan "taling" untuk kata "lélé" setelah aksara "na" mati pada kata "iwak", saya malah mendapatkan sandhangan "-re". 
Tapi kekurangan ini dapat ditutupi pada halaman "Menulis" dimana kita bisa menempatkan "taling" dengan benar.
Satu kekurangan lainnya adalah tidak adanya sandhangan "suku" untuk aksara pasangan. Misalnya, ketika saya menuliskan "iwak kutuk", sandhangan suku malah disematkan pada aksara "ka" bukan pasangan "ka". Untuk yang satu ini memang belum ada solusi baik di halaman "Konversi" maupun "Menulis". Bahkan di halaman "Menulis" saya tidak menemukan sandhangan swara "suku" untuk aksara pasangan.
Selanjutnya, penulisan aksara rekan yang disertai sandhangan swara hasilnya bertumpuk sehingga tidak enak dilihat hasilnya. Itu terjadi pada "Konversi" dan "Menulis".

Tapi semua sudah diberitahukan oleh pihak pembuat bahwa untuk Konversi hasilnya ada beberapa yang tidak tepat.

Kedua, kelebihan aplikasi ini tentunya sangat memudahkan pengguna untuk belajar dasar penulisan aksara Jawa.

Pada halaman Konversi, Anda tidak perlu repot-repot mencari aksara Jawa dengan beranekaragam pasangan dan sandhangan. Anda cukup menuliskan kata atau kalimat bahasa Jawa dengan huruf Latin kemudian klik tanda konversi untuk melihat hasilnya dalam bentuk aksara Jawa.

Menariknya, Anda dapat mengunduh tulisan aksara Jawa tersebut dalam bentuk gambar untuk dipajang di media sosial atau media-media lainnya.
Selain itu, Anda juga bisa menyalin tulisan aksara Jawa tersebut dan menempelkannya di media lain. Tulisan aksara Jawa akan tampak jika PC, laptop atau smartphone mendukung fonta aksara Jawa.

Cukup menarik bukan?

Saya yakin Anda sangat antusias untuk memasang aplikasi Nulis Aksara Jawa di smartphone.

Silakan ke Google Play Store untuk mengunduh aplikasi ini ke smartphone Anda dan memasangnya secara gratis (tentu ada iklan jika dalam keadaan online).

Silakan tonton video tentang aplikasi Nulis Aksara Jawa di channel YouTube Jawalogger.

Selamat mencoba.

Maturnuwun :).

Artikel Lainnya

Contoh Teks Deskripsi Bahasa Jawa Tentang Candi Borobudur

Gambar
Halo para pembaca semua, Jawalogger kali ini akan membagikan sebuah teks paragraf deskripsi mengenai Candi Borobudur. Seperti yang sudah diketahui, candi ini merupakan candi Buddha terbesar di dunia dan pernah menjadi salah satu keajaiban dunia. Sampai sekarang, Candi Borobudur masih menjadi salah satu wisata candi paling populer di Indonesia. Bukan hanya wisatawan dalam negeri saja tapi juga turis luar negeri juga sangat mengagumi candi yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini. Baca juga :  Mau Contoh Cerita Liburan Ke Candi Borobudur Dalam Bahasa Jawa? Ini Dia..... Pada tulisan di bawah ini akan mendeskripsikan Candi Borobudur secara singkat dalam tiga paragraf yang saya rangkum dengan sedikit perubahan dari Wikipedia dan sumber lainnya berupa buku. Paragraf bahasa Jawa Candhi Barabudhur Candhi Barabudhur mujudake candhi Buddha kang digawe ing abad IX dening Raja Semaratungga sing ngasta kraton Mataram Hindhu. Raja Semaratungga saka wangsa S
Read more »

Karangan Narasi Dalam Bahasa Jawa Beserta Contoh dan Terjemahannya

Gambar
Karangan narasi merupakan sebuah karangan yang bertujuan untuk menceritakan pengalaman hidup seseorang. Maka supaya dapat menggambarkan kenyataan hidup, cerita narasi biasanya menerangkan tempat, waktu, suasana, tingkah laku, urutan kejadian dan sebagainya. Bahasa Jawa juga mengenal adanya karangan narasi yang biasanya untuk menceritakan suatu kejadian misalnya asal-usul nama suatu tempat atau kota. Dalam menulis sebuah karangan kita perlu mengikuti beberapa tahapan yang tidak boleh diacak urutannya. Jadi harus berurutan. Menentukan dan memilih tema (underan) Menentukan tujuan (ancas) Menentukan jenis karangan Mengumpulkan bahan (bakalan) Membuat kerangka karangan (rengrengan) Mengembangkan kerangka menjadi satu karangan Mengedit karangan sampai dirasakan sempurna Dari urut-urutan tahapan di atas, anda mengetahui bahwa langkah pertama saat mengarang adalah memilih tema, bukan judul (sesirah). Mengapa? Tema itulah yang akan diuraikan menjadi sebuah karangan u
Read more »

Contoh Percakapan Bahasa Jawa Antara Bapak dan Anak

Gambar
Percakapan merupakan bentuk komunikasi antara dua orang atau lebih yang membahas bermacam-macam topik. Kita sering sekali menemukan percakapan dalam kehidupan sehari-hari baik itu dalam keluarga, sekolah, tempat kerja bahkan dengan orang lain yang belum kenal sekalipun. Dalam sebuah keluarga, percakapan antara orang tua dengan anak-anak, khususnya dalam masyarakat Jawa sebagian besar menggunakan Jawa alus maupun ngoko. Bahasa Jawa alus dipakai oleh anak yang berbicara kepada orang tuanya. Sedangkan Bahasa Jawa ngoko dipakai bapak atau ibu kepada anak-anaknya. Berikut ini adalah contoh percakapan Bahasa Jawa antara Bapak dan anak perempuannya yang bernama Dini. Simak baik-baik. Percakapan Jawa Bapak : "Lagi apa ta nDhuk?" Dini     : "Nembe sinau Pak, kaleresan menika wonten garapan wucalan Basa Jawi ingkang dereng kula mengertosi". Bapak : "Babagan apa ta nDhuk?" Dini     : "Tegesipun nakdherek menika napa Pak?" Bapak :
Read more »