8 Kebiasaan Buruk Yang Dapat Menyebabkan Penyakit Jantung
Kesehatan jantung penting karena merupakan organ yang sangat vital peranannya dalam tubuh manusia. Anda pastinya sudah sangat tahu atau pernah membaca bahwa penyakit jantung menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit jantung juga menjadi salah satu penyebab kematian dini.
Orang yang memiliki penyakit jantung sering mengalami kualitas hidup menurun. Biasanya orang mulai dan mengalami gejala penyakit jantung akan mengurangi kegiatan fisik mereka. Ini bahkan bisa berdampak pada masalah pekerjaan. Bukan hanya itu, tidak jarang, efek psikologis dan depresi juga menghinggapi para penderita penyakit jantung.
Kebiasaan-kebiasaan buruk penyebab penyakit jantung
Kebiasaan duduk dalam waktu lama
Pertama, duduk dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko mengalami penyakit jantung seperti serangan jantung dan stroke. Bahkan, jika Anda berolahraga secara rutin dan teratur pun masih belum bisa menjamin kesehatan jantung Anda. Kebiasaan duduk lama, tanpa aktivitas fisik berdampak pada sirkulasi darah, kadar lemak dan gula dalam tubuh yang dapat mengakibatkan serangan jantung.
Tidak membersihkan sela-sela gigi (flossing)
Mungkin Anda belum pernah mendengar atau bahkan belum pernah melakukannya sama sekali. Bagi sebagian orang, pasti pernah. Membersihkan sela-sela gigi dengan benang atau dental floss biasa disebut flossing.
Ini merupakan cara yang katanya bermanfaat untuk mencegah terbentuknya plak, mencegah bau mulut, mencegah gigi berlubang, dan mencegah penyakit-penyakit misalnya penyakit jantung, diabetes dan penyakit pernapasan.
Ada kaitan antara penyakit pada gusi dan penyakit jantung. Jika Anda tidak melakukan flossing, bakteri akan berkembang dan plak akan terbentuk perlahan-lahan sehingga menyebabkan penyakit gusi yang sering dikaitkan dengan penyakit jantung. Bakteri-bakteri tersebut dapat menimbulkan peradangan dalam tubuh.
Dengan membersihkan sela-sela gigi setiap hari, berarti Anda mengurangi risiko penyakit jantung.
Minum minuman beralkohol
Kebiasaan minum minuman beralkohol terjadi di sebagian besar wilayah dunia. Meskipun ada manfaatnya, namun efek buruknya jauh lebih besar. Jadi, menjauhi minuman beralkohol merupakan keputusan terbaik untuk kesehatan Anda.
Alkohol, oleh para ahli, sering dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi, gula darah naik, lemak darah naik, serta gagal jantung.
Minuman beralkohol mengandung banyak kalori juga menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas yang dapat mengancam kesehatan jantung.
Makan terlalu banyak
Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Jumlah orang dengan obesitas semakin bertambah dari tahun ke tahun. Seperti yang dilansir Katadata, jumlah orang obesitas dewasa meningkat dua kali lipat pada tahun 2017. Pada tahun tersebut, Pemantauan Status Gizi (PSG) Kementerian Kesehatan menemukan sekitar 25,8 persen penduduk dewasa tergolong obesitas.
Tapi dengan penanganan, nutrisi dan olahraga yang tepat, setiap orang bisa mencegah obesitas dan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Tidak makan sayuran dan buah-buahan
Para ahli sepakat, bahkan sebagian besar orang, setuju bahwa sayuran dan buah-buahan merupakan makanan yang sangat sehat. Mengonsumsi sayuran, buah-buahan dan gandum dalam takaran yang tepat dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Sebuah penelitian melaporkan, mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap kali makan dapat menurunkan risiko serangan jantung sebesar 20%.
Jadi, sangat disarankan bagi Anda untuk memasukkan sayuran dan buah-buahan dalam menu sehari-hari.
Kebiasaan merokok
Anda mungkin sudah sering melihat dan membaca “Merokok Membunuhmu” pada bungkus rokok atau baliho-baliho iklan rokok. Anda juga sering melihat betapa tidak pedulinya perokok dengan peringatan tersebut.
Anda tahu, merokok bisa mencelakakan jantung. Mungkin Anda seorang perokok yang kurang peduli dengan kesehatan Anda sendiri. Tapi bagaimana dengan orang-orang yang hidup di sekeliling Anda seperti keluarga, teman, rekan kerja dan lain-lain? Apakah Anda rela salah satu atau beberapa dari mereka mengalami sakit akibat asap rokok yang Anda hisap?
Setiap satu menit, sepuluh orang meninggal dunia di seluruh dunia. Sementara itu, menurut data Data The Tobacco Atlas 2015, sebanyak rokok telah merenggut lebih dari 217.400 di Indonesia. Racun yang terkandung pada rokok dapat menyebabkan penyakit mematikan misalnya penyakit jantung dan kanker.
Bukan hanya perokok aktif saja, perokok pasif yang meninggal dunia juga tidak kalah banyak. Sebanyak lebih dari 600.000 orang kehilangan nyawa akibat menghirup asap rokok pada tahun 2010. Mengerikan bukan?
Makan daging merah
Boleh-boleh saja makan daging merah. Tapi, kalau berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan, terutama kesehatan jantung.
Daging merah mengandung lemak jenuh yang dianggap sangat jahat bagi kesehatan tubuh. Mengonsumsinya setiap hari dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke.
Anda sebaiknya memperhatikan diet seimbang dalam menu sehari-hari. Anda bisa memasukkan daging, tapi cukup 20% saja, sisanya nabati.
Merasa aman
Satu lagi yang justru ini mungkin Anda tidak pernah menyadarinya. Anda merasa aman dari risiko penyakit jantung. Malah cara berpikir ini sangat berbahaya. Ini akan membuat Anda, dan saya, terlena sehingga mengabaikan segala kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat sehari-hari.
Anda sekarang sudah mengetahui betapa kebiasaan-kebiasaan di atas sangat tidak baik bagi kesehatan jantung. Dengan begitu, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan guna mengurangi risiko penyakit jantung yang mematikan ini sejak dini.