Inilah 4 Nokia "Jadul" Yang Pernah Saya Miliki, Bagaimana dengan Anda?
Saya mulai memakai handphone Nokia sejak masih kerja di sebuah daerah di Jawa Timur, mungkin sekitar tahun 2006-an (saya lupa tepatnya). Waktu itu memang Nokia menjadi raja handphone di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Hampir semua orang menggunakan gadget buatan perusahaan Finlandia tersebut.
Selama sedekade ini, saya masih merupakan seorang pengguna Nokia. Sekarang ini, saya memiliki dua handphone Nokia 110 dan Nokia 105.
Kok handphone jadul sih?? Apa tidak tertarik dengan smartphone Android atau iPhone?
Memang. Saya menggunakan handphone yang kesannya jadul. Tapi itulah, Anda boleh bilang saya penggemar Nokia. Meskipun… saat ini merek ini seakan tenggelam oleh gempuran nama-nama seperti Samsung, Xiaomi, Oppo, Vivo, bahkan iPhone.
Apa tidak pernah menggunakan smartphone?
Pernah. Saya pernah memiliki smartphone Android. Tapi mereknya Evercoss. Sayangnya, tidak bertahan lama. Dua kali saya punya, dua kali pula saya jual. Bukan karena jelek atau rusak. Hanya kebutuhan duit sangat mendesak. Hal lainnya, boros duit buat online.
Saya dan mungkin Anda jarang sekali mendengar smartphone Nokia karena memang jarang yang memilikinya.
Mengapa saya masih setia menggunakan handphone Nokia “jadul”?
Ada beberapa alasan sih sebenarnya.
Pertama, karena kebutuhan saja sebenarnya. Fungsi pokok handphone adalah untuk melakukan panggilan atau berkirim pesan. Memang, sekarang berkirim pesan lebih murah dengan adanya berbagai aplikasi pesan seperti Whatsapp. Tapi, saya merasa SMS atau telepon sudah cukup untuk saat ini.
Kedua, saya mempertimbangkan dana. Menggunakan Android berarti harus siap dana untuk kuota online. Saya terus terang, sangat suka online. Saking sukanya, kadang berjam-jam tidak terasa. Tahu-tahu kuota habis. Intinya, saya termasuk boros dalam hal online. Mending pakai Nokia 110 dengan Opera Mini lebih hemat hehehe.
Ketiga, kepuasan batin. Saya ada keinginan juga memiliki smartphone Android. Namun, mungkin jika itu terjadi, saya juga memilih merek Nokia. Soal harga tidak jadi masalah. Hanya soal waktu saja. Memiliki gadget merek Nokia memberikan kepuasan batin tersendiri.
Oke handphone Nokia apa saja yang pernah saya pakai?
Nokia 2300
Ini hape Nokia pertama yang saya beli. Bentuknya yang seksi dengan warna pink dan tombol-tombolnya yang unik serta sangat nyaman saat digenggam.
Layarnya seperti kebanyakan handphone pada waktu itu monokrom. Fiturnya pun sangat minim hanya ada radio dan game sebagai hiburan.
Saya menggunakan Nokia 2300 selama setahun lebih, setelah itu menggantinya dengan Nokia 1100.
Nokia 1100
Nokia 1100 merupakan tipe yang paling lama saya gunakan. Mungkin sekitar 3 sampai 4 tahun. Bentuknya yang kecil dan pas digenggaman membuat saya nyaman memakainya selama bertahun-tahun.
Keypadnya juga sangat enak dan lebih empuk dibandingkan dengan Nokia 2300. Meskipun seklai lagi, fiturnya juga standar. Gamesnya juga snake.
Mau online juga harus pakai wap browser, jadi tidak bisa diandalkan buat online waktu itu. Sekali lagi, handphone ini memang untuk fungsi standar saja, telepon dan SMS.
Setelah 3 tahun lebih, Nokia 1100 mulai error. Akhirnya saya jual dan membeli handphone Beyond (entah masih ada atau tidak merek ini hehehe).
Nokia 110
Tahun 2012 sampai sekarang, saya memiliki Nokia 110. Handphone ini sangat awet meskipun dari segi suara tidak sebagus Nokia 1100 atau Nokia 2300. Menariknya, handphone ini sudah ada dua slot kartu SIM.
Fiturnya lebih baik dari yang pernah saya miliki sebelumnya seperti layar berwarna, ada kamera meskipun VGA, radio, pemutar MP3 dan video serta bisa online dengan Opera Mini dan UC Browser.
Fitur permainannya pun masih ada Snake, kemudian Golf Tour dan Sudoku yang tentunya lebih menghibur.
Nokia 105
Tahun 2015 saya membeli Nokia 105 seharga Rp250.000,- yang tergolong cukup mahal. Nokia buatan Vietnam ini lebih kecil dibandingkan Nokia 110 dengan fitur lebih minim juga.
Layar monokrom dengan fitur radio dan game membuatnya sangat standar. Cocok buat orang tua hehehe. Yang menjadi nilai lebih dari handphone Nokia 110 ini adalah adanya senter, yang meskipun tidak terang, tapi cukup membantuku untuk mencari korek api atau lilin saat listrik mati hehehe.
Saat melakukan panggilan telepon, suaranya sangat nyaring lebih jelas daripada Nokia 110. Saya lebih suka telepon dengan Nokia ini.
Sayangnya, hanya ada satu slot kartu SIM saja, yang saya gunakan untuk nomor utama.
Itulah empat tipe Nokia “jadul” yang pernah dan masih saya gunakan hingga saat ini. Meskipun saya pernah menyelingi dengan smartphone atau handphone merek lain, tapi entah kenapa saya belum rela berpisah dengan Nokia.
Kalau tidak rusak atau error, mungkin saya tidak akan pernah pindah ke lain hati.
Mungkin…..
Bagaimana dengan Anda? Punya handphone atau smartphone Nokia-kah?