Halo para pembaca semua, Jawalogger kali ini akan membagikan sebuah teks paragraf deskripsi mengenai Candi Borobudur. Seperti yang sudah diketahui, candi ini merupakan candi Buddha terbesar di dunia dan pernah menjadi salah satu keajaiban dunia. Sampai sekarang, Candi Borobudur masih menjadi salah satu wisata candi paling populer di Indonesia. Bukan hanya wisatawan dalam negeri saja tapi juga turis luar negeri juga sangat mengagumi candi yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini. Baca juga : Mau Contoh Cerita Liburan Ke Candi Borobudur Dalam Bahasa Jawa? Ini Dia..... Pada tulisan di bawah ini akan mendeskripsikan Candi Borobudur secara singkat dalam tiga paragraf yang saya rangkum dengan sedikit perubahan dari Wikipedia dan sumber lainnya berupa buku. Paragraf bahasa Jawa Candhi Barabudhur Candhi Barabudhur mujudake candhi Buddha kang digawe ing abad IX dening Raja Semaratungga sing ngasta kraton Mataram Hindhu. Raja Semaratungga saka wangsa S
Karangan narasi merupakan sebuah karangan yang bertujuan untuk menceritakan pengalaman hidup seseorang. Maka supaya dapat menggambarkan kenyataan hidup, cerita narasi biasanya menerangkan tempat, waktu, suasana, tingkah laku, urutan kejadian dan sebagainya. Bahasa Jawa juga mengenal adanya karangan narasi yang biasanya untuk menceritakan suatu kejadian misalnya asal-usul nama suatu tempat atau kota. Dalam menulis sebuah karangan kita perlu mengikuti beberapa tahapan yang tidak boleh diacak urutannya. Jadi harus berurutan. Menentukan dan memilih tema (underan) Menentukan tujuan (ancas) Menentukan jenis karangan Mengumpulkan bahan (bakalan) Membuat kerangka karangan (rengrengan) Mengembangkan kerangka menjadi satu karangan Mengedit karangan sampai dirasakan sempurna Dari urut-urutan tahapan di atas, anda mengetahui bahwa langkah pertama saat mengarang adalah memilih tema, bukan judul (sesirah). Mengapa? Tema itulah yang akan diuraikan menjadi sebuah karangan u
Percakapan merupakan bentuk komunikasi antara dua orang atau lebih yang membahas bermacam-macam topik. Kita sering sekali menemukan percakapan dalam kehidupan sehari-hari baik itu dalam keluarga, sekolah, tempat kerja bahkan dengan orang lain yang belum kenal sekalipun. Dalam sebuah keluarga, percakapan antara orang tua dengan anak-anak, khususnya dalam masyarakat Jawa sebagian besar menggunakan Jawa alus maupun ngoko. Bahasa Jawa alus dipakai oleh anak yang berbicara kepada orang tuanya. Sedangkan Bahasa Jawa ngoko dipakai bapak atau ibu kepada anak-anaknya. Berikut ini adalah contoh percakapan Bahasa Jawa antara Bapak dan anak perempuannya yang bernama Dini. Simak baik-baik. Percakapan Jawa Bapak : "Lagi apa ta nDhuk?" Dini : "Nembe sinau Pak, kaleresan menika wonten garapan wucalan Basa Jawi ingkang dereng kula mengertosi". Bapak : "Babagan apa ta nDhuk?" Dini : "Tegesipun nakdherek menika napa Pak?" Bapak :