Perbedaan Da dan Dha Pada Tulisan Jawa
Beda cara pengucapan, beda artinya. Ini juga berlaku pada tulisan Jawa. Salah satunya yaitu "Då" dengan "Dhå". Dua aksara ini serupa tapi tak sama..
Bagi orang non-Jawa, pengucapan huruf D sama semua (CMIIW). Tidak dibagi menjadi dua macam seperti itu. Inilah yang kadang membuat kita...orang Jawa sendiri, juga banyak melakukan kesalahan saat mengucapkan kata-kata Jawa yang ada "Då" dan "Dhå"-nya.
Penggunaan Bahasa Indonesia turut berpengaruh dalam terjadinya kesalahan tersebut. Kata yang seharusnya diucapkan seperti Da malah menjadi Dha.
Contoh :
Widodo =====> kata ini, dalam pengucapan Jawa seharusnya memakai "Då". Tapi, kenyataan dalam kehidupan sehari-hari kita orang Jawa kadang terbawa dalam pengucapan Bahasa Indonesia. Apalagi yang bukan orang Jawa (wajar lah ya hehehe).
Lalu apa perbedaan Då dengan Dhå?
Jawabannya, cara pengucapan.
Aksara "Då" biasa diucapkan secara tipis. Artinya, saat mengucapkan Då pastikan ujung lidah menyentuh gigi seri bagian atas. Kalau dalam bahasa Inggris mungkin kata "The" lebih tepat untuk dipakai sebagai contoh. Kata "The" mirip dengan pengucapan "Da" tipis. Misalnya, "The ambung"Coba Anda praktikkan :).
Sedangkan, aksara "Dhå" biasa diucapkan secara tebal seperti pengucapan huruf "D" pada Bahasa Indonesia. Cara pengucapan "Dhå", pastikan ujung lidah ditekuk ke atas menyentuh langit-langit rongga mulut. Sekarang coba ucapkan :).
Ada perbedaan?
Sekarang, coba Anda ucapkan dua kata di bawah ini menggunakan berdasarkan cara-cara di atas :
Wêdi ====> artinya Takut
Wêdhi ===> artinya Pasir
Beda pengucapan beda arti bukan?
Jadi, sekarang Anda bisa kan mengucapkan Joko Widodo dengan aksen Jawa hehehe....